MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH
SECARA DARING
Oleh: Emay Nuroniah, S.Ag, M.Pd
Pandemi belum berlalu, kegiatan pembelajaran masih
dilakukan secara daring atau online dengan berbagai macam moda pembelajaran
yang kian beragam. Ada juga sebagian sekolah di beberapa daerah sudah
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas. Namun untuk kota Tangerang
baru tingkat SLTP dan SLTA saja yang sudah melakukan PTMT, sedangkan untuk
tingkat Sekolah Dasar masih ditunda mengingat keamanan kesehatan bagi peserta
yang paling diutamakan.
Apa yang dimaksud
dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)?
Model Pembelajaran Project based learning (PjBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Menurut Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014:42), model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya.
Pertanyaannya adalah, apakah model pembelajaran Project Based Learning cocok diterapkan pada saat daring, sedangkan peserta didik tidak bisa berkolaborasi dengan teman-temannya untuk menyelesaikan sebuah proyek?
Menurut Zainal Aqib (2013:66), model pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pemberian tugas kepada semua
peserta didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut untuk
mengamati, membaca dan meneliti. Dari definisi yang diungkapkan oleh Zainal Aqib
tersebut, dapat diartikan bahwa model pembelajaran Project Based Learning bisa
dilakukan oleh peserta didik dengan mandiri secara individual.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Project Based
Learning atau biasa disebut Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan suatu karya berbasis proyek, untuk mendorong
kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun
kelompok baik itu dalam pembelajaran jarak jauh secara daring atau luring.
Karakteristik model pmbelajaran Project Based
Learning, yaitu:
1. Guru
hanya sebagai fasilitator dan evaluator hasil produk kerja;
2. Menggunakan
proyek sebagai media pembelajaran;
3. Masalah kontekstual;
4. menghasilkan
suatu produk sederhana sebagai hasil pembelajaran proyek.
Seperti
model pembelajaran yang lainnya, model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menurut Daryanto (2014:42) adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.
b. Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan
lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem kompleks.
c. Meningkatkan
kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan peserta didik
untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber,
bila diimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajar dan praktik
dalam
e. mengorganisasi
proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
f. Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam
mengelola sumber belajar.
g. Mendorong
peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.
h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
i. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan dari model pembelajaran PjBL
a. Membutuhkan
banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk.
b. Membutuhkan
biaya yang cukup.
c. Membutuhkan
guru yang terampil dan mau belajar.
d. Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan
yang memadai.
e. Tidak
sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan
serta ketrampilan yang dibutuhkan.
f. Kesulitan melibatkan semua peserta didik
dalam kerja kelompok.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) secara daring, yaitu:
1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan
melalui video converence atau Whats App grup (start with the big question).
2. Merencanakan proyek (design a plan for the project).
3. Menyusun jadwal aktivitas (create
a schedule).
4. Mengawasi jalannya proyek (monitor
the students and the progress of the project). Yaitu dengan cara
menanyakan kendala dan tantangan saat pelaksanaan proyek baik melalui media Whats App atau saat virtual melalui video converence.
5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan
(assess the outcome),
6. Evaluasi (evaluate the experience).
Foto-foto yang saya sisipkan pada teks adalah produk
yang dihasilkan oleh siswa-siswi kelas 4A dalam praktek “Menanam Tanaman dari
Biji” yang merupakan kegiatan memahami
pentingnya upaya keseimbangan dan
pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) secara daring.
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan para guru dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh baik daring ataupun luring.
Terakhir, penulis mohon saran dan kritikannya apabila terdapat kekliruan pada informasi yang penulis sertakan dalam tulisan ini, sehingga akan menjadi perbaikan tulisan selanjtnya.
Terima Kasih
Salam Sehat
BAHAN BACAAN
Al-Tabany, Badar, Ibnu, Trianto. 2014. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada kurikulum 2013 (kurikulum tematik Integratif). Jakarta:
Kencana
Aqib,
Zainal. 2013. Model-Model, Media dan
Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Mahendra, Eka, Wayan, I. 2007. Project Based Learning bermuatan
etnomatematika dalam pembelajar matematika: jurnal kreatif vol. 6 No 1
P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-72.
Sani, Abdullah, Ridwan. 2014.Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf
Terimakasih penjelasan lengkapnya bu emay
BalasHapusSama2 pak
BalasHapus