MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH 

SECARA DARING

Oleh: Emay Nuroniah, S.Ag, M.Pd


Pandemi belum berlalu, kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara daring atau online dengan berbagai macam moda pembelajaran yang kian beragam. Ada juga sebagian sekolah di beberapa daerah sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas. Namun untuk kota Tangerang baru tingkat SLTP dan SLTA saja yang sudah melakukan PTMT, sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar masih ditunda mengingat keamanan kesehatan bagi peserta yang paling diutamakan.

Dalam pembelajaran jarak jauh secara daring atau luring, guru harus piawai memilih model pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan tema yang diajarkan. Salah satu model pembelajaran yang cocok pada pembelajaran jarak jauh Tema 3 yaitu IPA KD 3.8 (Memahami   pentingnya   upaya   keseimbangan   dan   pelestarian   sumber daya alam di lingkungannya) yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau model pembelajaran berbasis proyek.

Apa yang dimaksud 

dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)?

 

Model Pembelajaran Project based learning (PjBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.

 

Menurut Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014:42), model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. 

Pertanyaannya adalah, apakah model pembelajaran Project Based Learning cocok diterapkan pada saat daring, sedangkan peserta didik tidak bisa berkolaborasi dengan teman-temannya untuk menyelesaikan sebuah proyek?

Menurut Zainal Aqib (2013:66), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti. Dari definisi yang diungkapkan oleh Zainal Aqib tersebut, dapat diartikan bahwa model pembelajaran Project Based Learning bisa dilakukan oleh peserta didik dengan mandiri secara individual.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning atau biasa disebut Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu pendekatan pembelajaran yang menghasilkan suatu karya berbasis proyek, untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok baik itu dalam pembelajaran jarak jauh secara daring atau luring.

Karakteristik model pmbelajaran Project Based Learning, yaitu:

1.      Guru hanya sebagai fasilitator dan evaluator hasil produk kerja;

2.      Menggunakan proyek sebagai media pembelajaran;

3.       Masalah kontekstual;

4.     menghasilkan suatu produk sederhana sebagai hasil pembelajaran proyek.

 

Seperti model pembelajaran yang lainnya, model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menurut Daryanto (2014:42) adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.

b.  Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem kompleks.

c. Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila diimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajar dan praktik dalam

e.  mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

f.    Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.

g. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

h.  Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

i.  Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Kelemahan dari model pembelajaran PjBL

a. Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan    menghasilkan produk.

b.  Membutuhkan biaya yang cukup.

c.   Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.

d.   Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.

e.  Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan.

f.  Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) secara daring, yaitu:

1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan melalui video converence atau Whats App grup (start with the big question).

2.  Merencanakan proyek (design a plan for the project).

3.  Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule).

4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project). Yaitu dengan cara menanyakan kendala dan tantangan saat pelaksanaan proyek baik melalui media Whats App atau saat virtual melalui video converence.

5.  Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome),

6.   Evaluasi (evaluate the experience).

Foto-foto yang saya sisipkan pada teks adalah produk yang dihasilkan oleh siswa-siswi kelas 4A dalam praktek “Menanam Tanaman dari Biji” yang merupakan kegiatan memahami   pentingnya   upaya   keseimbangan   dan   pelestarian   sumber daya alam di lingkungannya dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) secara daring.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan para guru dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh baik daring ataupun luring.

Terakhir, penulis mohon saran dan kritikannya apabila terdapat kekliruan pada informasi yang penulis sertakan dalam tulisan ini, sehingga akan menjadi perbaikan tulisan selanjtnya.

Terima Kasih

Salam Sehat


BAHAN BACAAN

Al-Tabany, Badar, Ibnu, Trianto. 2014.  Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum 2013 (kurikulum tematik Integratif). Jakarta: Kencana

 Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Mahendra, Eka, Wayan, I. 2007. Project Based Learning bermuatan etnomatematika dalam pembelajar matematika: jurnal kreatif vol. 6 No 1 P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-72.

Sani, Abdullah, Ridwan. 2014.Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

keterlibatan orang tua dalam pendidikan di kelas 4 A

BELAJAR DARI COVID 19