DIGITAL PARENTING DI SDN KARANG TENGAH 7
DIGITAL
PARENTING DI SDN KARANG TENGAH 7
SOSIALISASI
SUMBER BELAJAR DAN LKS
MELALUI POWER POINT IN
PARENTING
To
Day.................
Di era industri
4.0, era digital...di mana semua kegiatan manusia sudah tergantung pada
penggunaan internet. Baik mereka yang berperan sebagai pebisnis di
perusahaan, pekerja, karyawan, guru, dokter...sampai asisten rumah tangga
sekalipun tak luput dari ketergantungannya terhadap internet.
Penggunaan hand
phone yang awalnya sebagai media komunikasi semata, saat ini fungsinya sudah
semakin luas, selain alat jaringan komunikasi, hand phone bisa memenuhi
kebutuhan sipenggunanya mulai dari alat fublikasi, mencari data, berbisnis, e
banking, bahkan teman untuk beribadah.....
Cepatnya arus
globalisasi, maraknya alat-alat elektronik atau telpon selular yang menawarkan
berbagai fasilitasnya, dan semakin tingginya kebutuhan manusia terhadap
pekerjaan yang serba praktis dan cepat, hingga kita sudah tidak asing lagi
dengan penggunaan alat-alat digital di setiap lini kehidupan.
Penggunaan HP saat ini tidak hanya terbatas pada
kalangan dewasa saja, anak-anak di bawah umurpun seringkali terlihat terbiasa
dengan penggunaan alat-alat digital, seperti HP atau gadget. Tak hanya itu,
saat ini saya liat sedang booming dengan jam tangan imo, alat komunikasi jarak
jauh dengan model jam tangan yang multi fungsi, yang penggunaannya tidak hanya
untuk komunikasi jarak jauh dengan bertelpon atau wa saja, tetapi bisa juga
untuk video call dan bermain game, bahkan untuk melacak lokasi si pengguna
berada. Dan beberapa orang tua merasa terbantu dengan adanya alat
komunikasi berbentuk jam tangan tersebut
dan dengan senang hati menghadiahkan untuk putra putrinya sebagai penghubung
komunikasinya dan pelacak di mana keberadaan anaknya, tanpa mempertimbangkan
lebih jauh efek negative dari penggunaan alat tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa kita sudah mulai banyak
tergantung dengan alat-alat digital yang memudahkan pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan, seorang tukang ojek online mengharuskannya untuk tetap bersama telpon
genggamnya yang konek internet, seorang pedagang online juga mewajibkan dirinya
untuk tetap terhubung dengan jaringan internet, begitupun dengan
profesi-profesi lainnya. Bahkan kini…kami guru-gurupun tak bisa lepas dari
penggunaan internet dari kegiatan absen kehadiran dan perpulangan dan juga
sebagai sumber belajar.
Internet…oh…internet…!!!
Dunia mendekat karenamu…dunia menjauh karenamu…dunia
terbukapun karenamu…
Internet di mana-mana, internet blusukan ke penjuru
desa-desa, kecil dan dewasa sudah ketergantungan dengan internet dan alat-alat
digital. Informasi global dan mendunia dengan mudah kita dapatkan hanya dengan
menyentuh jari jemari ke layar kaca.
Pengaruh ketergantungan internet sudah mewabah di
mana-mana, dampak positif dan negative hampir tak terkendali. oleh sebab itu
kami dari pihak sekolah SDN Karang Tengah 7 merasa perlu mengadakan sosialisasi
digital parenting bersama wali murid dalam rangka menyampaikan pentingnya
internet dalam menyongsong abad 21 atau era industri 4.0 dan bagaimana
penggunaan internet secara bijak.
Mengapa digital parenting ???
Sebab, derasnya informasi dan paparan penggunaan
gadget yang tidak bisa dibendung, sehingga tidak memungkinkan lagi bila mesti melarang
si kecil menggunakan perangkat digital.
Digital parenting merupakan model pola pengasuhan anak
yang disesuaikan dengan kebiasaan anak yang begitu akrab dengan perangkat
digital. Prinsipnya menanamkan sikap bijak berperilaku di internet serta tetap menerapkan
aturan agar anak tidak sampai kelewat batas. (https//kumparan.com/@kumparanmom/digital-parenting-apa-dan-bagaimana-menerapkannya).
Apa tujuan digital parenting ???
Pada dasarnya digital
parenting tujuannya sama-sama ingin menjaga anak dari berbagai bahaya,
namun bahaya yang timbul dari kancah digital.
Karena teknologi yang tidak bisa dibendung efek
negatifnya, maka orang tua diharapkan mampu memberikan perhatian lebih dalam mengajarkan anak untuk bisa teknologi dengan semaksimal mungkin, dengan dampak negatif seminimal mungkin.
Mengapa power point ?
Mengapa power point ?
Menyikapi kenyataan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ketergantungan internet mulai dari anak usia dini hingga dewasa, maka saya sebagai pendidik ingin meminimalisir dampak negatif penggunaan HP atau gadget dengan menggunakannya sebagai media belajar.
Adalah " power point" yang saya aplikasikan sebagai media belajar yang penggunaannya harus dalam pengawasan dan pengasuhan (in parenting) orang tua.
Sebelum sumber belajar yang berupa power point ini saya luncurksn, terlebih dahulu saya mengadakan sosialisasi bersama orang tua untuk mencari tahu sejauh mana kesiapan mereka menyelesaikan tugas yang saya berikan dalam bentuk power point.
Dimulai dari kelas 4A, SDN Karang Tengah 7 ingin mensosialisasikan penggunaaan power point ini sebagai media belajar di semua tingkatan rombel.
Sosialisasi perdana berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari orang tua sebagai wali murid, dan mereka berharap penggunaan power point sebagai media belajar dapat dilanjutkan ke rombel berikutnya dalam rangka membekali kesiapan putra puri mereka untuk menyongsong era industri 4.0.
Semoga Bermanfaat
Salam
Emay Nuroniah
Insyaallah kita mendukung kegiatan power pointnya untuk kemajuan tahap belajar yang lebih maju dan cangih
BalasHapusTerimakasih atas dukungannya bunda...semoga rencana kita berjalan lancar.
Hapus